Pada rangkaian
listrik, kegunaan dasar dari resistor adalah membatasi arus pada angka tertentu
sehingga rangkaian listrik yang telah disusun dapat berfungsi seperti yang
diharapkan. Resistor merupakan elemen yang lazim ditemui pada jaringan
listrik, rangkaian listrik, dan perangkat elektronik. Resistor diukur
dalam satuan ohm yang dilambangkan dengan huruf Yunani omega (Ω).
A. Cara Kerja Resistor
Dengan menggunakan resistor pada rangkaian listrik, kita dapat
mengurangi arus listrik hingga ke besaran yang diharapkan. Karena fungsi yang
terdapat di dalamnya, resistor merupakan komponen utama yang digunakan
pada alat elektronik.
Meskipun bentuk resistor dari luar terlihat seragam, bagian dalam
resistor biasanya berbeda berdasarkan material yang digunakan. Pada bagian
dalam, kita akan menemukan batang keramik dipasang pada bagian inti dan
diselubungi oleh kawat tembaga di bagian luarnya.
Jumlah tembaga yang dipasang mempengaruhi besaran hambatan.
Semakin banyak kawat tembaga yang dililit dan semakin tipis tembaga,
semakin besar hambatan yang terdapat di dalamnya. Resistor dengan hambatan
lebih rendah yang dirancang untuk kebutuhan rangkaian listrik bertenaga rendah,
biasanya tidak menggunakan tembaga melainkan lilitan dari karbon. Resistor
seperti ini harganya lebih murah dan dikenal juga sebagai carbon-film.
B. Fungsi Resistor
Dalam rangkaian listrik, resistor memiliki peran penting untuk membatasi arus
dan berperan penting pada bagian aktif seperti transistor dan IC. Berikut
beberapa fungsi yang terdapat pada resistor.
1. Membatasi arus dan tegangan
pada transistor.
Transistor pada dasarnya membutuhkan tegangan dasar yang
rendah untuk membuat tegangan tinggi mengalir melalui terminal. Namun tegangan
dasar cukup rentan terhadap arus tinggi, sehingga resistor dibutuhkan untuk
mmebatasi arus menyediakan tegangan dasar pengaman.
2. Membatasi arus pada LED.
Seperti pada transistor, LED juga terlalu
sensitif terhadap arus tinggi. Resistor yang ditempatkan pada rangkaian
dengan LED akan membuat arus mengalir sesuai yang dibutuhkan.
3.
Pengatur waktu dalam rangkaian.
Komponen pengatur waktu pada rangkaian timer dan
oscillator selalu menggunakan kombinasi resistor dan kapasitor. Waktu
dibutuhkan untuk mengisi atau membuang muatan listrik dan memicu rangkaian.
Resistor secara efektif digunakan untuk mengatur proses pengisian dan
pembuangan muatan tersebut dengan nilai yang bervariasi untuk mendapatkan
interval waktu yang berbeda.
4.
Melindungi arus pendek.
Inisiasi pengaktifan
power supply dapat menimbulkan tegangan berbahaya bagi rangkaian listrik yang
dapat berbahaya bagi komponen penting. Resistor yang terhubung
secara seri dengan terminal power supply pada rangkaian dapat membatasi
tegangan meningkat secara mendadak dan menghindari bahaya yang dapat terjadi.
Resistor tersebut umumnya memiliki nilai yang rendah sehingga tidak akan
mempengaruhi kapasitas dari rangkaian secara keseluruhan.
Resistor juga berguna dalam
berbagai perangkat elektronik sebagai komponen pendukung dalam menjalankan
fungsi tertentu. Saat kita ingin menurunkan volume pada speaker,
kita mesti memutar tombol volume dan mengatur suara sesuai yang
diinginkan. Hal tersebut terjadi karena tombol volume sebenarnya merupakan
bagian dari komponen listrik yang bernama variable resistor. Ketika kita
memutar tombol volume untuk menurunkan suara, kita sebenarnya meningkatkan
hambatan pada rangkaian listrik. Hal ini membuat arus yang mengalir pada
rangkaian menurun. Dengan arus yang semakin menurun, semakin sedikit energi
yang dibutuhkan pada speaker sehingga volume suara jadi semakin rendah.
C. Susunan Resistor
Resistor biasanya disusun secara seri atau paralel pada
rangkaian listrik. Ketika resistor disusun secara seri atau paralel, sambungan
ini akan menghasilkan hambatan total yang dapat dihitung menggunakan persamaan
matematika tertentu. Nilai hambatan tersebut akan sangat berguna jika kita
ingin mengatur nilai hambatan tertentu.
1. Rangkaian Resistor Seri
Rangkaian seri terdiri dari dua atau lebih
beban listrik yang dihubungkan ke catu daya lewat satu rangkaian. Rangkaian
seri dapat berisi banyak beban listrik dalam satu rangkaian. Contoh yang baik
dari beberapa beban rangkaian dihubung seri adalah lampu pohon Natal. ( kurang
lebih 20 lampu dalam rangkaian seri ). Dua buah elemen berada dalam susunan
seri jika mereka hanya memiliki sebuah titik utama yang tidak terhubung menuju
elemen pembawa arus pada suatu jaringan.
Karena semua elemen disusun seri, maka
jaringan tersebut disebut rangkaian seri. Dalam rangkaian seri, arus yang lewat
sama besar pada masing-masing elemen yang tersusun seri.
Nilai hambatan pada rangkaian resistor seri dapat dihitung dengan
menjumlah hambatan dari setiap resistor.
a.
Sifat-sifat
Rangkaian Seri
·
Arus yang mengalir pada masing beban
adalah sama.
·
Tegangan sumber akan dibagi dengan
jumlah tahanan seri jika besar tahanan sama. Jumlah penurunan tegangan dalam
rangkaian seri dari masing-masing tahanan seri adalah sama dengan tegangan
total sumber tegangan.
·
Banyak beban listrik yang
dihubungkan dalam rangkaian seri, tahanan total rangkaian menyebabkan naiknya
penurunan arus yang mengalir dalam rangkaian. Arus yang mengalir
tergantung pada jumlah besar tahanan beban dalam rangkaian.
·
Jika salah satu beban atau bagian
dari rangkaian tidak terhubung atau putus, aliran arus terhenti.
b.
Prinsip
dalam rangkaian seri :
·
Hambatan total merupakan hasil
penjumlahan tiap-tiap hambatan serinya.
·
Kuat arus dalam tiap-tiap
hambatannya tetap dan besar kuat arus setiap hambatan sama dengan kuat arus
totalnya,
·
Beda potensial/tegangan tiap-tiap hambatannya
berbeda-beda dan hasil penjumlahan tegangan tiap-tiap hambatannya sama dengan
tegangan totalnya.
V total =
V1 + V2 +.. Vn
I total =
I1 = I2 =…. I n
R total =
R1 + R2 + ... Rn
c.
Contoh
paling sederhana penerapan rangkaian listrik seri dalam kehidupan sehari-hari
(di rumah) :
·
Lampu hias pohon Natal model lama
rangkaian seri beberapa lampu (12V di-seri 20 pcs) sehingga dapat menerima
tegangan sesuai dengan jala-jala (220V).
·
Lampu TL (tube Lamp) atau orang
bilang lampu neon, model lama yang masih memakai ballast, di dalam box nya
memakai rangkaian seri antara jala-jala dengan ballastnya.
·
Di dalam setrika listrik ada
rangkaian seri dengan bimetal (temperatur kontrol), demikian juga kulkas.
·
Sakelar/switch merupakan penerapan
rangkaian seri dengan beban.
2.
Rangkaian Resistor Paralel
Rangkaian Paralel merupakan salah satu
yang memiliki lebih dari satu bagian garis edar untuk mengalirkan arus.
Dalam kendaraan bermotor, sebagian besar beban listrik dihubungkan secara
parallel. Masing-masing rangkaian dapat dihubung-putuskan tanpa mempengaruhi
rangkaian yang lain
Perhitungan nilai hambatan pada resistor
paralel dapat dilakukan sesuai dengan rumus berikut:
a.
Sifat-sifat Rangkaian Paralel
·
Tegangan pada masing-masing beban listrik sama dengan
tegangan sumber.
· Masing-masing cabang dalam rangkaian parallel adalah
rangkaian individu. Arus masing-masing cabang adalah tergantung besar tahanan
cabang.
· Sebagaian besar tahanan dirangkai dalam rangkaian parallel,
tahanan total rangkaian mengecil, oleh karena itu arus total lebih besar.
(Tahanan total dari rangkaian parallel adalah lebih kecil dari tahanan yang
terkecil dalam rangkaian.)
· Jika terjadi salah satu cabang tahanan parallel terputus,
arus akan terputus hanya pada rangkaian tahanan tersebut. Rangkaian cabang yang
lain tetap bekerja tanpa terganggu oleh rangkaian cabang yang terputus
tersebut.
b. Prinsip dalam rangkaian paralel :
·
Seper hambatan paralel merupakan
hasil penjumlahan seper tiap-tiap hambatan paralelnya.
·
Kuat arus dalam percabangannya
berbeda-beda dan perbandingan kuat arus tiap-tiap percabangan berbanding
terbalik dengan perbandingan hambatan tiap-tiap percabangannya serta hasil
penjumlahan kuat arus tiap-tiap percabangannya sama dengan kuat arus totalnya.
·
Beda potensial/tegangan tiap-tiap
percabangannya tetap dan besar tegangan setiap percabangan sama dengan tegangan
totalnya.
V total =
V1 = V2 = V3 = .. Vn
I total =
I1 + I2 +.. In
1/R total
= 1/R1 + 1/R2 + … 1/R n
c.
Contoh
paling sederhana penerapan rangkaian listrik paralel dalam kehidupan
sehari-hari:
· Distribusi Listrik PLN kerumah-rumah adalah paralel.
· Stop contact merupakan rangkaian paralel dengan jala-jala.
3.
Perbedaan
Rangkaian seri dan paralel
a.
Rangkaian seri
besar arus listriknya sama besar, tapi besar tegangannya berbeda-beda
tergantung besar hambatan pada rangkaian tersebut.
b.
Rangkaian paralel,
besar tegangan adalah sama untuk masing hambatan yg terpasang, tapi arusnya
berbeda tergantung besar hambatan yg terpasang.
c.
Rangkaian seri,
total hambatan tinggal dijumlah aja semua, kalo rangkaian paralel, jumlah
hambatan adalah 1/Rt = (1/R1)+(1/R2)+ ...
d.
Jumlah total
hambatan pada rangkaian seri, lebih besar dari rangkaian parallel.
e.
total daya yg
diserap rangkaian seri biasanya ebih besar dibanding rangkaian parallel.
D. Aplikasi Resistor pada Sepeda Motor
Hampir
semua rangkaian kelistrikan pada sepeda motor terdapat tahanan (resistor).
Bentuk tahanan pada rangkaian bisa berupa tahanan pada bola lampu atau kumparan
maupun tahanan (resistor) biasa. Contoh aplikasi/penggunaan resistor tetap
(fixed resistor) pada sepeda motor diantaranya bisa dilihat pada sistem tanda
belok (turn signal) yang menggunakan flasher tipe kapasitor seperti
gambar di bawah ini:
gambar di bawah ini:
Resistor
(R) pada gambar di atas akan dialiri arus dari baterai jika posisi plat kontak
(P) dalam keadaan membuka. Dengan adanya resistor (R) tersebut, maka aliran
arus yang melewatinya akan menjadi lebih kecil
dibanding dengan arus yang mengalir melalui plat kontak (P) saat posisi menutup. Hal ini akan berakibat lampu tanda belok (lampu sein) tidak menyala saat arus melewati resistor tersebut walau saklar lampu sein
sedang diarahkan ke kiri maupun ke kanan.
Selanjutnya untuk contoh aplikasi/penggunaan variable resistor pada sepeda motor diantaranya bisa dilihat pada rangkaian pengukur bahan bakar seperti gambar di bawah ini:
dibanding dengan arus yang mengalir melalui plat kontak (P) saat posisi menutup. Hal ini akan berakibat lampu tanda belok (lampu sein) tidak menyala saat arus melewati resistor tersebut walau saklar lampu sein
sedang diarahkan ke kiri maupun ke kanan.
Selanjutnya untuk contoh aplikasi/penggunaan variable resistor pada sepeda motor diantaranya bisa dilihat pada rangkaian pengukur bahan bakar seperti gambar di bawah ini:
Bekerjanya
variable resistor pada gambar di atas berdasarkan tinggi rendahnya bahan bakar
dalam tangki melalui perantaraan pelampung, lengan pelampung dan lengan
penghubung (moving contact arm). Pergeseran ke kiri dan ke kanan dari lengan
penghubung tersebut akan merubah besarnya tahanan pada variable resistor.
REFERENSI
Haibara, Wahyu. 2013. Rangkaian Seri dan
Pararel. Tersedia : http://wahyusrisayekti.blogspot.co.id/2013/12/rangkaian-seri-dan-paralel.html?m=1 (diakses pada 12 Oltober 2015)
Mojocorps. 2014. Contoh Aplikasi
Resistor pada Sepeda Motor. Tersedia : http://kliksepedamotor.blogspot.co.id/2014/10/contoh-aplikasi-resistor-pada-sepeda.html?m=1 (diakses pada 12 Oltober 2015)
Tanjung, Farid Aulia. 2015. Mengenal
Cara Kerja dan Fungsi Resistor. Tersedia : http://www.bglconline.com/2015/01/cara-kerja-dan-fungsi-resistor/ (diakses pada 12 Oltober 2015)
yuhuuu...bermanfaat sekali
BalasHapusSolder Temperatur
Apa aplikasi nya?
BalasHapus